Bulan Juni menandai awal musim panas di Jepang, bersamaan dengan musim hujan (tsuyu). Maka dari itu, banyak festival yang diadakan oleh masyarakat setempat.
Di berbagai daerah Jepang, banyak festival tradisional yang digelar—mulai dari pelestarian sejarah, doa menyambut awal musim panas, hingga pesta besar untuk menyambut musim panas.
Jadi, festival apa saja yang bisa kamu temui di Jepang pada bulan Juni? Simak nama, lokasi, dan tanggal acaranya berikut ini.
1. Kyoto – Kifune Matsuri

Kifune Matsuri adalah festival tradisional yang diadakan oleh Kuil Kifune di Kyoto. Kuil ini memuja dewa air “Takaokami-no-kami.”
Setiap tanggal 1 Juni, Kifune Matsuri diadakan sebagai bentuk rasa syukur kepada dewa air serta doa untuk panen yang melimpah di tahun mendatang.
Sekitar siang hari, sekelompok pria berpakaian putih akan mengusung mikoshi (kuil portabel) yang membawa Takaokami-no-kami berkeliling ke arah Okumiya.
Tak hanya ada parade besar, para pedagang sekitar juga ikut meramaikan dengan suara genderang. Setelah prosesi selesai, acara ditutup dengan tarian tradisional “Izumo Kagura.”
Festival tradisional yang meriah ini pasti akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan saat kamu berada di Jepang pada bulan Juni.
- Nama: Kifune Festival Matsuri
- Alamat: 180 Kuramakibune-cho, Sakyo-ku, Kyoto
- Tanggal Acara: Setiap tanggal 1 Juni
2. Tokyo – Sanno Matsuri

Sanno Matsuri adalah festival tradisional dari Kuil Hie di Tokyo dan termasuk dalam “Tiga Festival Besar Jepang” bersama Gion Matsuri di Kyoto serta Tenjin Matsuri di Osaka.
Festival ini diadakan dua tahun sekali (tahun genap) dan ditandai dengan parade utama “Shinko-sai” sepanjang 300 meter yang menampilkan kostum tradisional di pusat kota Tokyo.
Parade ini melewati beberapa landmark terkenal, seperti Gedung Parlemen, Hotel Imperial, dan Stasiun Tokyo. Ini menjadikan kota yang modern terasa seperti kembali ke masa lalu.
Selain Shinko-sai, ada juga upacara persembahan “Reisai Hohei,” pertunjukan musik sakral “Kagurabayashi,” hingga seni pertunjukan tradisional lainnya. Sebuah festival unik yang patut kamu coba di bulan Juni.
- Nama: Sanno Matsuri
- Alamat: Nagatacho, Chiyoda-ku, Tokyo
- Tanggal Acara: Pertengahan Juni pada tahun genap
3. Hokkaido – YOSAKOI Soran Festival

YOSAKOI Soran Festival adalah festival meriah yang diselenggarakan di kota Sapporo, Hokkaido.
Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1991, terinspirasi oleh “Yosakoi Matsuri” dari Prefektur Kochi.
Seorang mahasiswa dari Hokkaido yang menghadiri festival itu memutuskan untuk menciptakan versi lokal dengan menggabungkan tarian Yosakoi dan lagu rakyat Soran-bushi khas Hokkaido.
Dalam festival ini, berbagai tim tampil dengan tarian penuh semangat sambil membawa naruko (alat musik kecil), diiringi lagu tradisional Soran-bushi—lagu yang dulunya dinyanyikan oleh nelayan saat menangkap ikan herring.
Perpaduan musik yang menghentak dan tarian energik menciptakan suasana yang berbeda dari festival tradisional Jepang pada umumnya. Ini menampilkan semangat musim panas Hokkaido.
- Nama: YOSAKOI Soran Festival
- Alamat: Odori Park dan wilayah kota Sapporo
- Tanggal Acara: Awal Juni setiap tahun
Baca Juga:
3 Festival Unik di Jepang yang Harus Kamu Tahu!
4. Hokkaido – Hokkaido Shrine Festival (Sapporo Festival)

Hokkaido Shrine Festival adalah festival tradisional yang diadakan di Kuil Hokkaido, Sapporo, dan memiliki sejarah lebih dari 100 tahun.
Selama tiga hari, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni tradisional serta pasar rakyat yang ramai. Karena popularitasnya, festival ini juga dikenal sebagai “Sapporo Festival.”
Puncak festival terjadi pada hari terakhir, saat lebih dari 1.000 peserta berpakaian tradisional ala era Heian membawa empat mikoshi keliling kota Sapporo.
Parade ini menarik banyak wisatawan dan penduduk lokal setiap tahunnya. Jika kamu sedang berada di Sapporo pada bulan Juni, jangan lewatkan festival ini!
- Nama: Hokkaido Shrine Festival (Sapporo Festival)
- Alamat: Hokkaido Shrine, Nakajima Park
- Tanggal Acara: 14–16 Juni setiap tahun
5. Iwate – Chagu Chagu Umakko Festival

Chagu Chagu Umakko adalah festival meriah yang diadakan di Kota Takizawa dan Kota Morioka, Prefektur Iwate.
Festival tradisional ini berasal dari tradisi para petani yang ingin berterima kasih kepada kuda-kuda mereka yang telah bekerja keras dalam bertani, serta mendoakan agar setahun ke depan bebas dari penyakit dan bencana.
Selama festival, kuda-kuda dihias dengan pakaian meriah dan dilengkapi dengan banyak lonceng, lalu berjalan di jalanan Prefektur Iwate.
Suara gemerincing lonceng yang nyaring menggema di seluruh penjuru kota dan menjadi ciri khas utama dari festival ini.
Pengunjung bahkan berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan kuda-kuda tersebut dari jarak dekat.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kemeriahan tradisi Jepang ini secara langsung di bulan Juni!
- Nama: Chagu Chagu Umakko Festival
- Alamat: Dari Kuil Sozenjinja di Kota Takizawa hingga Kuil Hachimangu di Kota Morioka, Prefektur Iwate
- Tanggal Kegiatan: Pertengahan Juni setiap tahun
6. Ishikawa – Hyakumangoku Matsuri

Hyakumangoku Matsuri adalah festival terbesar di Kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa. Festival ini diselenggarakan untuk mengenang kisah masuknya Toshiie Maeda, pemimpin pertama Klan Kaga, ke Kastil Kanazawa.
Nama “Hyakumangoku” sendiri berasal dari istilah “satu juta koku beras”, yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran keluarga Maeda pada masa itu.
Bagian utama dari festival ini adalah parade besar yang digelar pada hari Sabtu.
Parade ini diawali dengan irama genderang yang semangat, lalu dilanjutkan dengan aktor yang memerankan Toshiie Maeda beserta para samurai dan bangsawan, merekonstruksi peristiwa masuknya ke Kastil Kanazawa pada abad ke-16.
Di malam hari, pertunjukan Noh turut memeriahkan acara, menjadikannya festival meriah yang sarat makna sejarah. Bagi pecinta sejarah Jepang, festival ini benar-benar tidak boleh dilewatkan!
- Nama: Hyakumangoku Matsuri
- Alamat: Kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa
- Tanggal acara: Awal Juni setiap tahun
7. Aichi – Atsuta Festival

Atsuta Festival adalah festival sakral yang diadakan oleh Kuil Atsuta di Kota Nagoya. Ini merupakan salah satu festival terbesar di wilayah Chubu, Jepang.
Setiap tanggal 5 Juni, kuil ini menyelenggarakan festival dengan arak-arakan mikoshi (kuil portabel) yang dibawa melewati hutan suci dan diiringi oleh barisan parade untuk memanjatkan doa demi kemenangan dalam perang dan panen yang melimpah.
Selain parade, malam harinya juga dimeriahkan dengan lebih dari 1.000 kembang api yang menandai datangnya musim panas.
Ditambah lagi dengan pertunjukan kagura dan persembahan musik tradisional, menjadikan hari ini terasa sangat spesial dan penuh semangat!
- Nama: Atsuta Festival
- Alamat: 1-1-1 Jingu, Distrik Atsuta, Kota Nagoya
- Tanggal acara: 5 Juni setiap tahun
8. Osaka – Aizen Festival

Aizen Festival adalah salah satu dari tiga festival musim panas terbesar di Osaka dan juga menjadi pembuka rangkaian festival musim panas di kota tersebut.
Festival ini telah berlangsung selama lebih dari 1.400 tahun. Konon dimulai oleh Pangeran Shotoku sebagai bentuk doa agar masyarakat bisa melewati musim panas yang panas dan penuh penyakit dengan selamat.
Tak heran jika Aizen Festival juga disebut-sebut sebagai salah satu festival tertua di Jepang.
Yang paling terkenal dari Aizen Festival adalah pemilihan “Miss Aizen” setiap tahunnya.
Sebanyak 12 wanita muda dipilih sebagai Miss Aizen. Pada hari pertama festival, mereka akan diarak menggunakan tandu berhias dalam parade. Hari kedua bahkan dilanjutkan dengan kontes pertunjukan bakat dari para Miss Aizen.
Berbagai acara unik ini menunjukkan betapa beragamnya budaya festival di Jepang, terutama yang ada di bulan Juni.
- Nama: Aizen Festival
- Alamat: 5-36 Yuhigaoka, Distrik Tennoji, Kota Osaka
- Tanggal acara: 30 Juni – 2 Juli setiap tahun
9. Saga – Yobuko Otsunahiki Festival

Yobuko Otsunahiki Festival (呼子大綱引) adalah festival tarik tambang yang diadakan di Kota Karatsu, Distrik Yobuko, Prefektur Saga.
Konon, festival ini sudah berlangsung sejak 400 tahun lalu, saat Toyotomi Hideyoshi menggelar lomba tarik tambang dengan tali kapal perang untuk menyemangati para tentaranya. Tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat Yobuko hingga kini.
Warga kota dibagi menjadi dua tim, yakni Tim Oka (gunung) dan Tim Hama (laut). Jika Tim Oka menang, maka tahun itu dipercaya akan mendapat hasil panen yang baik. Jika Tim Hama menang, maka hasil laut akan melimpah.
Menariknya, festival ini juga terbuka bagi masyarakat umum yang ingin ikut berpartisipasi langsung dalam lomba!
- Nama: Yobuko Otsunahiki Festival
- Alamat: Distrik Yobuko, Kota Karatsu
- Tanggal acara: Akhir pekan pertama bulan Juni setiap tahun
10. Osaka – Otaue Shinji

Otaue Shinji yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Kuil Sumiyoshi Taisha adalah salah satu festival tradisional pertanian paling terkenal di Jepang.
Festival ini bertujuan untuk berdoa agar bibit padi tumbuh dengan baik dan hasil panen berlimpah.
Setelah upacara penyucian sederhana, seekor sapi suci menarik bajak kayu untuk membajak sawah
Kemudian, para miko (pendeta wanita) yang telah dilatih akan menanam padi di tanah yang telah disucikan.
Diiringi oleh para penari dan musisi dengan kostum warna-warni, suasana ini dipercaya dapat memberikan energi dan kehidupan pada padi yang ditanam.
Festival ini mencerminkan betapa pentingnya kehidupan agrikultur bagi masyarakat Jepang. Jika ada kesempatan, jangan ragu untuk menyaksikannya secara langsung!
- Nama: Otaue Shinji
- Alamat: 2-9-89 Sumiyoshi, Distrik Sumiyoshi, Kota Osaka, Prefektur Osaka
- Tanggal acara: Pertengahan Juni pada tahun genap (setiap dua tahun sekali)