Jepang telah lama dikenal dengan berbagai festival tradisionalnya (matsuri) yang tak terhitung jumlahnya.
Dalam banyak film dan drama TV populer, festival-festival ini sering digambarkan sebagai acara malam hari di mana orang-orang mengenakan yukata, menikmati apel karamel, atau berkumpul mengikuti irama genderang taiko. Namun kenyataannya, festival di Jepang jauh lebih beragam dari itu!
Di artikel kali ini, kami akan memperkenalkan salah satu festival paling ikonik di Kyoto, yaitu Gion Matsuri sekaligus membagikan tips untuk menikmatinya tanpa terjebak kerumunan!
Apa Itu Gion Matsuri?
Gion Matsuri (Festival Gion) berawal dari era Jōgan (abad ke-9) dan diselenggarakan di Kuil Yasaka (yang dulunya dikenal sebagai Gion-sha) di distrik Higashiyama, Kyoto.
Tujuan utama dari Gion Matsuri adalah untuk mengadakan ritual “Goryō-e”. Jenis ritual ini, mirip seperti upacara yang dilakukan masyarakat untuk menghormati para dewa – dimaksudkan untuk memohon kedamaian, cuaca yang baik, dan panen yang melimpah.
Namun, berbeda dengan festival pada umumnya, “Goryō-e” secara khusus menghormati arwah orang mati atau jiwa-jiwa pendendam. Tujuannya adalah untuk menenangkan kemarahan dan dendam mereka agar tidak menyebarkan wabah atau bencana kepada yang masih hidup.
Selama era Jōgan, Jepang mengalami berbagai bencana besar seperti wabah penyakit yang meluas, letusan Gunung Fuji, gempa bumi, dan tsunami yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Bencana-bencana ini terus berlanjut hingga Kuil Yasaka mulai memuja Gozu Tennō, dewa yang diyakini dapat menenangkan arwah-arwah pendendam tersebut.
Awalnya, Gion Matsuri hanya diadakan saat terjadi wabah atau bencana alam. Namun, sejak tahun ketiga era Anna (970 M), festival ini menjadi tradisi tahunan dan terus diselenggarakan setiap tahun hingga kini.
Sebagai salah satu dari tiga festival besar di Kyoto, Gion Matsuri sebenarnya terbagi menjadi dua bagian utama: acara yang diselenggarakan oleh Kuil Yasaka dan acara yang diorganisasi oleh masyarakat kota Yamahoko. Kedua bagian ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda
Secara umum, ketika orang menyebut “Gion Matsuri”, yang dimaksud biasanya adalah rangkaian acara yang diselenggarakan oleh masyarakat Yamahoko.
Sorotan utama dari rangkaian ini adalah prosesi Yamahoko yang bahkan telah ditetapkan sebagai Properti Budaya Rakyat Takbenda Penting Jepang.
Gion Matsuri berlangsung hampir selama sebulan penuh, dengan puncak acara berupa parade besar kendaraan hias yang diadakan pada 17 Juli (Saki Matsuri / Festival Awal) dan 24 Juli (Ato Matsuri / Festival Akhir).
Pada tanggal-tanggal inilah, prosesi kendaraan hias yang megah dan penuh dekorasi berlangsung meriah—momen yang sangat tepat untuk merasakan atmosfer penuh dari festival ini.
Jika kamu ingin menikmati Gion Matsuri sepenuhnya, dua tanggal tersebut adalah pilihan yang terbaik!
Baca Juga:
Wajib Dikunjungi di Pulau Miyako, Okinawa! Nuansa Tropis dan Oleh-Oleh Stylish di Toko TIDA
Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Menghadiri Gion Matsuri?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Gion Matsuri berlangsung pada bulan Juli—salah satu bulan terpanas di Jepang.
Dengan cuaca yang terik dan keramaian yang padat, sangat penting untuk datang dengan persiapan yang matang.
Pastikan kamu membawa cukup air minum, perlengkapan untuk menyeka keringat, serta barang-barang yang bisa membantumu tetap sejuk dan kering.
Selain itu, perhatikan langkahmu, hindari mendorong orang lain, dan jangan berjalan melawan arus kerumunan demi keselamatan bersama.
Tidak Suka Keramaian? Ini Solusinya!
Bagi kamu yang tidak nyaman berada di tengah kerumunan, pihak penyelenggara menyediakan tempat duduk berbayar di sepanjang rute parade.
Dengan begitu, kamu bisa menyaksikan parade kendaraan hias yang memukau dengan nyaman tanpa harus berdesak-desakan atau kepanasan.
Parade “Saki Matsuri” (Festival Awal)
- Tanggal: 17 Juli 2025
- Waktu: 10:20 – 11:20 pagi
- Lokasi: Di antara Jalan Kawaramachi dan Shinmachi, sepanjang Jalan Oike