Buat kamu yang ingin mendalami bahasa Jepang atau sedang mempersiapkan wisata ke Jepang, mungkin bisa belajar untuk mendalami huruf hiragana. Selain terkenal dengan tempat wisata, sejarah, kuliner, hingga anime, Jepang juga menjadi salah satu negara yang memiliki culture unik.
Jepang memiliki berbagai budaya yang menarik untuk dipelajari oleh warga maupun para wisatawan asing global, salah satunya adalah bahasanya. Apalagi bagi orang-orang yang memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Pasalnya, di Jepang sendiri jarang yang menggunakan bahasa Inggris, sehingga membuat siapapun yang ingin menempuh pendidikan di negeri Sakura ini harus belajar bahasa Jepang.
Bahasa Jepang sendiri memiliki tiga jenis huruf, yakni hiragana, katakana, dan kanji. Kali ini, kita akan membahas huruf hiragana. Yuk, simak penjelasan terkait huruf Jepang hiragana!
Baca Juga: Cara Belajar Bahasa Jepang untuk Pemula yang Efektif
Apa Itu Huruf Hiragana?
Huruf hiragana adalah bentuk dari penyederhanaan huruf kanji yang berasal dari Tiongkok. Huruf hiragana dan katana diciptakan sejak zaman nara (710-784 M) hingga zaman Heian (794 – 1185 M).
Awalnya, huruf hiragana tidak langsung diterima oleh masyarakat Jepang, terutama kaum elit yang menolak menggunakan huruf hiragana dan memilih untuk menggunakan huruf kanji.
Namun, pada masa itu, perempuan di Jepang tidak diperkenankan untuk mempelajari huruf kanji. Oleh sebab itu, perempuan di Jepang pun beralih untuk mempelajari huruf hiragana. Hal ini yang membuat huruf hiragana populer dan dikenal sebagai Onnade, atau yang berarti huruf wanita.
Ciri-Ciri Huruf Hiragana
Huruf hiragana memiliki ciri-ciri adanya banyak garis lengkung. Hal ini lantaran pada zaman dahulu huruf hiragana banyak digunakan oleh perempuan di Jepang sehingga bentuk tulisannya pun dibuat lebih halus.
Penggunaan Huruf Hiragana
Umumnya, huruf hiragana digunakan untuk menulis kosakata asli dalam bahasa Jepang. Selain itu, biasanya huruf ini juga digunakan untuk menulis partikel di dalam kalimat, furigana (cara baca kanji), okurigana (karakter yang mengiringi kanji), serta honorifik atau ungkapan penghormatan yang digunakan untuk menyapa orang-orang tertentu.
Tabel Huruf Hiragana
Huruf hiragana lengkap memiliki jumlah 46 macam serta memiliki beberapa variasi bunyi. Huruf hiragana terbagi menjadi hiragana dasar dan huruf hiragana turunan. Jika kamu mau mempelajarinya lebih jelas, simak tabel berikut ini, ya!
Huruf hiragana dasar
A = あ | I = い | U = う | E = え | O = お |
Ka = か | Ki = き | Ku = く | Ke = け | Ko = こ |
Sa = さ | Shi = し | Su = す | Se = せ | So = そ |
Ta = た | Chi = ち | Tsu = つ | Te = て | To = と |
Na = な | Ni = に | Nu = ぬ | Ne = ね | No = の |
Ha = は | Hi = ひ | Fu = ふ | He = へ | Ho = ほ |
Ma = ま | Mi = み | Mu = む | Me = め | Mo = も |
Ya = や | Yu = ゆ | Yo = よ | ||
Ra = ら | Ri = り | Ru = る | Re = れ | Ro = ろ |
Wa = わ | N = ん | Wo = を |
Tabel Huruf Hiragana Turunan
Berbeda dengan huruf hiragana dasar, hiragana turunan memiliki kombinasi huruf hiragana dasar yang ditambahkan dakuon, handakuon, dan youon.
1. Huruf hiragana dakuon
Menurut huruf kanjinya, dakuon memiliki arti suara keruh. Dakuon memiliki ciri khas dua garis kecil seperti tanda kutip pada bagian kanan atas huruf yang bentuknya menyerong dari atas kiri ke bawah.
Dakuon pada huruf hiragana juga disebut sebagai dakuten atau tenten, yang memiliki fungsi dalam menebalkan bunyi hiragana. Namun, tidak semua huruf hiragana ditambahkan dakuten atau tenten. Beberapa huruf yang termasuk hiragana dakuon, hanya terdapat pada baris Ka, Sa, Ta, dan Ha.
- Ka, Ki, Ku, Ke, Ko jika ditambah tenten berubah menjadi Ga, Gi, Gu, Ge, Go.
- Sa, Shi, Su, Se, So jika ditambah tenten berubah menjadi Za, Ji, Zu, Ze, Zo.
- Ta, Chi, Tsu, Te, To jika ditambah tenten berubah menjadi Da, Ji, Zu, De, Do.
- Ha, Hi, Fu, He, Ho jika ditambah tenten berubah menjadi Ba, Bi, Bu, Be, Bo.
Ga = が | Gi = ぎ | Gu = ぐ | Ge = げ | Go = ご |
Za = ざ | Ji = じ | Zu = ず | Ze = ぜ | Zo = ぞ |
Da = だ | Ji = ぢ | Zu = づ | De = で | Do = ど |
Ba = ば | Bi = び | Bu = ぶ | Be = べ | Bo = ぼ |
2. Huruf hiragana handakuon
Huruf handakuon menurut huruf kanji adalah suara setengah keruh. Ciri khas dari huruf ini adalah lingkaran kecil seperti simbol derajat di kanan atas huruf. Handakuon pada huruf hiragana juga disebut dengan handakuten atau maru.
Japafans, tidak semua huruf hiragana dasar bisa ditambahkan handakuten atau maru, lho. Hanya 5 huruf yang termasuk hiragana handakuon, yaitu Ha, Hi, Fu, He, Ho yang bunyinya berubah menjadi Pa, Pi, Pu, Pe, Po.
Pa = ぱ | Pi = ぴ | Pu = ぷ | Pe = ぺ | Po = ぽ |
3. Huruf hiragana youon
Yang ketiga adalah huruf hiragana youon. Huruf ini merupakan huruf hiragana dasar pada kolom 1 yang diberi tambahan hiragana Ya (ゃ), Yu (ゅ), Yo (ょ) yang ditulis kecil.
- Ki jika ditambah Ya (ゃ) kecil berubah menjadi Kya.
- Ki jika ditambah Yu (ゅ) kecil berubah menjadi Kyu.
- Ki jika ditambah Yo (ょ) kecil berubah menjadi Kyo.
Kya = きゃ | Kyu = きゅ | Kyo = きょ |
Sha = しゃ | Shu = しゅ | Sho = しょ |
Cha = ちゃ | Chu = ちゅ | Cho = ちょ |
Nya = にゃ | Nyu = にゅ | Nyo = にょ |
Hya = ひゃ | Hyu = ひゅ | Hyo = ひょ |
Mya = みゃ | Myu = みゅ | Myo = みょ |
Rya = りゃ | Ryu = りゅ | Ryo = りょ |
Gya = ぎゃ | Gyu = ぎゅ | Gyo = ぎょ |
Ja = じゃ | Ju = じゅ | Jo = じょ |
Ja = ぢゃ | Ju = ぢゅ | Jo = ぢょ |
Bya = びゃ | Byu = びゅ | Byo = びょ |
Pya = ぴゃ | Pyu = ぴゅ | Pyo = ぴょ |
4. Huruf hiragana sukuon
Huruf ini ditandai dengan adanya penambahan huruf Tsu (っ) kecil di depang huruf konsonan (k, t, p, c, dan seterusnya). Fungsinya tentu untuk menggandakan huruf konsonan tersebut, seperti:
- きて (kite) jika ditambah Tsu (っ) kecil di depan huruf K, berubah menjadi きって (kitte) yang artinya perangko.
- がこう (gakou) jika ditambah Tsu (っ) kecil di depan huruf K, berubah menjadi がっこう (gakkou) yang artinya sekolah.
5. Huruf hiragana chouon
Berdasarkan huruf kanjinya, chouon memiliki arti bunyi panjang. Hiragana chouon ditandai dengan penambahan huruf vokal hiragana (a, I, u, e, o) di belakang huruf konsonan yang memiliki akhiran sama dengan huruf vokalnya.
- Huruf konsonan yang berakhiran -a ditambahkan huruf vokal (a), dibaca panjang aa. Contoh: おかあさん dibaca okaasan (ibu).
- Huruf konsonan yang berakhiran -i ditambahkan huruf vokal (i), dibaca panjang ii. Contoh: おじいさん dibaca ojiisan (kakek).
- Huruf konsonan yang berakhiran -u ditambahkan huruf vokal (u), dibaca panjang uu. Contoh: ぎゅうにゅう dibaca gyuunyuu (susu sapi).
- Huruf konsonan yang berakhiran -e ditambahkan huruf vokal (e), dibaca panjang ee. Contoh: おねえさん dibaca oneesan (kakak perempuan).
- Huruf konsonan yang berakhiran -o ditambahkan huruf vokal (o), dibaca panjang oo. Contoh: べんきょう dibaca benkyoo (belajar).
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Orang Jepang Tidak Bisa Bahasa Inggris
Belajar huruf juga bisa membantu kamu untuk belajar bahasa Jepang, lho. Meskipun cukup banyak dan rumit tapi semoga kamu paham, ya.