Travelling dengan cara backpacker ke Jepang menjadi solusi liburan dengan biaya terbatas sekaligus memberikan pengalaman yang berbeda.
Jepang seolah menjadi destinasi wisata yang wajib masuk ke dalam daftar liburan. Wisata alam, budaya, hingga kulinernya membuat Jepang sering diminati oleh para pelancong dari berbagai belahan dunia.
Sayangnya, Jepang termasuk ke dalam salah satu negara dengan biaya hidup yang cukup tinggi. Meski begitu, hal ini nggak membuat wisatawan yang datang ke negeri Sakura ini menyusut, Japafans. Sebaliknya, jumlah wisatawan Jepang terus bertambah.
Nah, buat kamu yang mau liburan ke Jepang tapi mau menghemat budget, kamu bisa liburan ala backpacker, lho. Kira-kira berapa biaya backpacker ke Jepang? Buat para pemula jangan khawatir, berikut beberapa tips untuk kamu yang mau liburan ke Jepang ala backpacker.
Baca Juga: Catat! Ini yang Harus Kamu Bawa Saat Traveling ke Jepang
Tips Backpacker ke Jepang
1. Pilih musim yang tepat
Tips pertama buat kamu yang mau backpacker ke Jepang adalah pilih musim yang tepat. Jepang adalah negara dengan 4 musim. Musim semi menjadi favorit para wisatawan biasanya musim semi. Musim ini terjadi antara bulan Maret hingga Mei, di mana pada musim ini bunga sakura akan bermekaran.
Karena menjadi salah satu musim terfavorit maka tak heran jika para wisatawan banyak yang berkunjung ke Jepang pada musim ini. Hal ini membuat harga transportasi dan akomodasi pun naik atau lebih mahal.
Untuk mengatasinya, kamu bisa berkunjung pada saat musim gugur pada Oktober hingga Desember pada musim gugur yang sejuk atau Januari hingga Februari saat musim dingin. Sebab, pada musim ini harga akomodasi pun akan lebih murah, cocok untuk kamu yang akan melakukan backpacker.
2. Pilih akomodasi yang ramah di kantong
Mau biaya backpacker ke Jepang lebih ramah di kantong? Maka kamu harus pilih akomodasi yang tepat. Alih-alih pilih hotel mewah di Jepang, kamu bisa pilih hostel atau hotel kapsul sebagai akomodasi selama di Jepang.
Hostel maupun hotel kapsul di Jepang tentunya memiliki harga yang lebih murah. Kamu juga perlu menghindari menginap di ryokan atau wisma tradisional. Pasalnya, ryokan menawarkan kamu menginap dengan sensasi rumah tradisional di Jepang namun dengan harga kamar yang lebih mahal dari hostel biasa.
Baca Juga: Menginap di Kawasan Terbaik Kyoto Kurang dari 3.000 yen! “THE POCKET HOTEL Kyoto”
3. Pilih transportasi umum yang tepat
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan shinkansen, salah satu transportasi terkenal di Jepang. Shinkansen merupakan kereta cepat yang memiliki fasilitas lengkap dan sangat membantu para wisatawan untuk menghemat waktu berkeliling di Jepang.
Namun, bagi kamu yang ingin backpacker ke Jepang sebaiknya hindari transportasi yang satu ini, ya. Shinkansen memiliki tarif perjalanan yang lebih mahal dibandingkan transportasi umum lainnya di Jepang.
Diketahui tarif shinkansen dari Osaka menuju Tokyo, harus merogoh kocek seharga 20.000 yen atau setara dengan Rp 2,1 juta. Sedangkan tiket shinkansen di dalam kota mencapai 250 yen atau setara dengan Rp 27 ribu.
Nah, alih-alih menggunakan shinkansen, kamu bisa menggunakan bus untuk berkeliling di Jepang. Diketahui harga tiket bus di Jepang antarkota hanya 2.500 yen atau setara Rp 272 ribu. Sedangkan harga tiket bus dalam kota senilai 210 yen atau setara Rp 22 ribu.
Perbedaan harga yang cukup jauh tentu menjadi pertimbangan untuk para backpacker sebelum melakukan perjalanan ke Jepang.
4. Pilih destinasi wisata yang gratis
Sebuah tips bagi kamu yang mau liburan ke Jepang ala backpacker adalah pilih destinasi wisata yang gratis. Jepang memang terkenal dengan keindahan alamnya berbagai destinasi wisata yang menarik banget buat dikunjungi.
Beberapa destinasi wisata memiliki harga tiket yang cukup mahal tapi ada juga yang bisa dimasuki tanpa tiket alias gratis.
Kamu bisa jalan-jalan di kota tua Takayama, main dengan rusa di Nara Park, berkunjung ke Sensoji Temple di Asakusa, bersantai di Ueno Park, hingga melakukan tur di pabrik bir Kirin di Yokohama. Tentunya akan hemat budget bukan?
5. Hindari restoran mahal untuk tempat makan
Jika kamu mau bepergian ke Jepang dengan budget terbatas, sebaiknya hindari makan di restoran mahal. Sebagai gantinya, kamu bisa makan di konbini atau minimarket Jepang.
Berbeda dengan di Indonesia, minimarket di jepang tidak hanya menjual makanan ringan dan aneka produk rumah tangga, melainkan juga menjual nasi kepal atau onigiri, serta makanan siap saji yang bisa dipanaskan menggunakan microwave.
Nah, kalau kamu mau lebih hemat lagi, kamu bisa membeli makanan di atas pukul 8 malam. Biasanya, supermarket atau minimarket di Jepang akan memberikan diskon lumayan besar untuk makanan tertentu, lho.
Selain di minimarket, kamu juga bisa makan di pasar tradisional Jepang dengan harga yang murah meriah.
Baca Juga: Rekomendasi Restoran Halal di Jepang: Nikmati Makanan Halal di Jepang Tanpa Khawatir
Perkiraan Biaya Backpacker ke Jepang
Jika biasanya, para wisatawan menghabiskan Rp 18 juta sampai 20 juta untuk liburan ke Jepang selama seminggu. Namun, jika kamu ingin liburan ala backpacker, kamu bisa menghemat hampir setengahnya, lho. Pastinya, kamu harus memilih transportasi, akomodasi, tempat makan, dan destinasi yang tepat, ya.
Perkiraan liburan ke Jepang ala backpacker di musim dingin bisa mencapai Rp 13 juta saja. Cukup jauh kan perbedaannya? Sebagai antisipasi, kamu bisa memilih tiket pesawat jauh-jauh hari untuk mendapatkan promo dengan harga yang terjangkau.
Nah, itu dia beberapa tips untuk kamu yang mau liburan ke Jepang ala backpacker. Jangan lupa untuk rencanakan dengan matang, ya!