Ketika mendengar kata “Kuliner Jepang”, kamu mungkin akan membayangkan sushi, ramen, atau tempura. Namun, apakah kamu tahu kalau Jepang juga punya beberapa makanan ekstrem yang menantang untuk dicoba?
Beberapa makanan ekstrem ini tidak hanya unik dari segi rasa, tapi juga dari bahan dan cara penyajiannya yang sering membuat wisatawan kaget.
Makanan ekstrem yang ada di Jepang memiliki sejarah panjang dan nilai budaya tersendiri. Bagi masyarakat lokal, hidangan-hidangan tersebut bukanlah sesuatu yang aneh, melainkan bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan turun-temurun.
Nah, buat kamu yang suka tantangan dan ingin merasakan pengalaman kuliner berbeda saat berkunjung ke Negeri Sakura, beberapa makanan ekstrem berikut ini pasti menarik untuk dicoba.
Berikut adalah delapan makanan ekstrem Jepang yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
1. Fugu (Ikan Buntal)

Fugu adalah salah satu makanan ekstrem paling terkenal di Jepang. Hidangan ini dibuat dari ikan buntal yang mengandung racun mematikan bernama tetrodotoxin.
Oleh karena itu, hanya koki bersertifikat yang diizinkan untuk mengolah fugu untuk dijadikan hidangan. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal bagi yang memakannya.
Meski berisiko tinggi, fugu tetap menjadi hidangan mewah yang banyak diburu pecinta kuliner. Teksturnya lembut dengan cita rasa ringan, dan biasanya disajikan dalam bentuk sashimi atau sup hangat bernama fugu nabe.
2. Basashi (Daging Kuda Mentah)

Basashi adalah sebutan daging kuda mentah yang diiris tipis seperti sashimi. Makanan ini populer di daerah Kumamoto dan Nagano. Biasanya disajikan dengan kecap asin, jahe, serta bawang putih.
Meskipun terdengar ekstrem, tekstur dagingnya justru lembut dan ada rasa manis alami. Di Jepang, basashi dianggap sebagai hidangan bergizi tinggi karena kaya protein dan rendah lemak. Banyak orang mengatakan rasanya mirip dengan daging sapi, tetapi sedikit lebih ringan.
3. Shiokara (Fermentasi Makanan Laut)

Shiokara adalah makanan fermentasi khas Jepang yang terbuat dari bagian dalam hewan laut seperti cumi-cumi yang diasinkan dan difermentasi selama beberapa minggu.
Aroma dan rasanya sangat kuat, bahkan dianggap “berbau amis ekstrem” bagi lidah orang asing yang belum pernah mencobanya.
Namun bagi pecinta shiokara, cita rasa gurih, asin, dan tajamnya justru menjadi daya tarik utama.
Biasanya, shiokara dinikmati bersama sake (minuman beralkohol Jepang) untuk menyeimbangkan rasa yang intens.
4. Natto (Fermentasi Kedelai)

Meski sudah banyak yang tahu tentang natto, tetapi bagi sebagian orang, makanan ini tetap masuk kategori ekstrem karena tekstur dan aromanya yang khas.
Natto terbuat dari kedelai yang difermentasi sehingga memiliki aroma tajam dan tekstur lengket seperti lendir. Bagi sebagian orang, tampilannya saja sudah membuat ragu.
Namun, di balik penampilannya, natto dianggap sebagai makanan yang menyehatkan. Kandungan probiotiknya tinggi, baik untuk pencernaan, dan dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh. Makanan ini biasanya disantap saat sarapan bersama nasi hangat dan kecap.
Baca Juga:
5 Rekomendasi Kuliner Baru di Tokyo 2025! Bahkan Artis Pun Tidak Bisa Menolak untuk Mencoba
5. Inago no Tsukudani (Belalang Rebus)

Inago no Tsukudani merupakan makanan ekstem Jepang yang terbuat dari belalang yang direbus dengan kecap asin dan gula hingga bertekstur manis gurih.
Dulu, makanan ini menjadi sumber protein penting bagi masyarakat pedesaan Jepang, terutama sebelum akses ke daging lebih mudah.
Meskipun terlihat ekstrem, rasa Inago no Tsukudani justru tidak seburuk yang dibayangkan. Teksturnya renyah dan gurih, mirip dengan camilan ringan, dan kini masih bisa ditemukan di daerah pedesaan seperti Nagano.
6. Hachinoko (Larva Lebah)

Hachinoko memiliki arti “larva lebah”. Makanan ini merupakan hidangan tradisional dari Prefektur Nagano, Jepang.
Larva lebah dimasak dengan cara direbus bersama kecap asin dan gula, menghasilkan rasa manis dan gurih.
Bagi sebagian orang, bentuknya mungkin membuat bergidik. Namun di Jepang, hachinoko dianggap makanan bergizi tinggi dan kaya protein. Makanan ini bahkan sering dijadikan oleh-oleh khas dari daerah pegunungan.
7. Habushu (Sake Ular)

Habushu adalah minuman beralkohol khas Okinawa yang terbuat dari ular berbisa jenis habu yang direndam dalam awamori (sejenis sake lokal).
Dalam botolnya, kamu benar-benar bisa melihat ular yang utuh di dalam cairan alkohol tersebut! Sangat menakutkan, bukan?
Minuman ini dipercaya memiliki khasiat meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh. Rasanya sedikit manis dengan aroma khas alkohol yang kuat.
Bagi sebagian wisatawan, hanya melihat tampilannya saja sudah membuat merinding tetapi bagi orang Okinawa, habushu adalah bagian dari budaya lokal yang dihormati.
8. Shirako (Sperma Ikan)

Shirako adalah salah satu makanan ekstrem Jepang yang sering membuat wisatawan tercengang. Nama “shirako” secara harfiah berarti “anak putih” dan sebenarnya merujuk pada kantung sperma ikan, biasanya ikan cod atau ikan buntal.
Tekstur makanan ini lembut dan creamy dengan rasa gurih halus yang unik. Shirako biasanya disajikan mentah, dikukus, atau digoreng ringan sebagai hidangan musim dingin di restoran-restoran mewah.
Meski terdengar aneh, banyak orang Jepang menganggapnya sebagai makanan lezat dan bergizi tinggi.
Itulah delapan makanan ekstrem Jepang yang menarik untuk dicoba kalau kamu berani menjelajahi sisi lain kuliner Negeri Sakura tersebut.
Meskipun beberapa terdengar menakutkan, banyak di antaranya memiliki nilai budaya dan kandungan gizi yang tinggi.
Jadi, kalau kamu ingin merasakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, cobalah satu atau dua dari makanan ekstrem Jepang di atas, siapa tahu kamu akan suka!