Perayaan tahun baru di Jepang selalu identik dengan tradisi spiritual yang sarat makna, salah satunya adalah mengunjungi Kuil. Masyarakat Jepang akan datang untuk berdoa dan mengikuti ritual khas malam pergantian tahun.
Setiap tanggal 31 Desember hingga 1 Januari, beberapa kuil akan membunyikan 108 kali lonceng besar yang bergema dengan khidmat.
Orang-orang berdiri dengan penuh hormat, mendengarkan dentang lonceng dengan tenang untuk menenangkan hati dan menyambut tahun yang baru. Tradisi ini telah menjadi ritual wajib di Jepang.
Yuk, cari tahu, kuil apa saja yang menjadi favorit orang Jepang untuk menyambut tahun baru. Siapa tahu, kamu punya kesempatan untuk berkunjung ke sana.
Asal Usul 108 Dentangan Lonceng di Malam Tahun Baru Jepang

Selain Shinto, masyarakat Jepang juga memeluk ajaran Buddha. Karena itu, lonceng yang dibunyikan berasal dari kuil Buddha dan disebut Bonshō (lonceng Buddha), salah satu perlengkapan ritual terpenting dalam agama Buddha.
Dentangan lonceng dipercaya mampu menghapus kegelisahan dan penderitaan batin manusia, sekaligus membawa doa dan berkah bagi para umat.
Mengapa harus 108 kali?
Terdapat berbagai teori, namun yang paling umum diterima adalah keyakinan bahwa manusia memiliki 108 jenis nafsu dan penderitaan.
Dalam ajaran Buddha, manusia memiliki enam indera (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran), masing-masing terkait dengan perasaan senang, tidak senang, dan netral; baik, buruk, dan netral. Jika dikalikan dengan tiga waktu (masa lalu, sekarang, dan masa depan), maka 6 × 6 × 3 = 108.
Rekomendasi Kuil di Jepang untuk Merayakan Tahun Baru
1. Tokyo — Hōmyō-ji Temple

Lonceng Buddha di Hōmyō-ji dibuat pada tahun 1732. Di bagian bawahnya terukir berbagai motif benda yang digunakan masyarakat zaman Edo, seperti alat takar sake, timbangan, dan sempoa.
Berkat motif-motif ini, lonceng tersebut tidak dilebur menjadi bahan logam selama masa perang dan berhasil dilestarikan hingga kini.
Pada 1 Januari 2026 pukul 00.00–01.30, pengunjung dapat mencoba pengalaman memukul lonceng dalam kelompok kecil.
Kesempatan memukul lonceng di aula nasional bersejarah Kishimojin Hall pada malam tahun baru merupakan pengalaman yang sangat langka.
Informasi Kunjungan
- Alamat: 3-18-18 Minami-Ikebukuro, Toshima-ku, Tokyo
- Jam kunjung: Area kuil 08.00–16.00 (tidak termasuk aula utama)
- Biaya: Gratis (beberapa area berbayar)
2. Kyoto — Byōdō-in Temple

Lonceng Byōdō-in juga merupakan Harta Nasional Jepang, diperkirakan dibuat pada abad ke-12–13. Tingginya sekitar 199 cm, diameter 123 cm, dan berat mencapai 2 ton, dengan karakteristik relief yang sangat khas.
Bersama lonceng dari Mii-dera Temple dan Jingo-ji Temple, lonceng ini dikenal sebagai “Tiga Lonceng Terkenal Jepang.”
Pada upacara malam tahun baru 2025, Byōdō-in akan membagikan ema (papan doa) kepada 1.000 pengunjung pertama. Pengalaman memukul lonceng dapat dilakukan dalam kelompok berisi 5–6 orang.
Informasi Kunjungan
- Alamat: 116 Uji Renge, Uji City, Kyoto
- Jam kunjung: Buka sepanjang tahun (berbeda tergantung area, lihat situs resmi)
- Biaya: Dewasa ¥700 (berbeda tergantung area dan status); upacara malam tahun baru gratis
(Beberapa area seperti taman dan Phoenix Hall tidak dapat diakses saat acara)
Baca Juga:
7 Spot Natal yang Wajib Kamu Kunjungi di Kanto 2025!
3. Kyoto — Seigan-ji Temple

Didirikan pada periode Asuka, Seigan-ji merupakan kuil yang memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh perempuan penting dalam sejarah Jepang, seperti Sei Shōnagon dan Izumi Shikibu.
Kuil ini juga dikenal sebagai tempat berdoa bagi kesuksesan seni pertunjukan seperti rakugo dan manzai.
Pada 31 Desember 2025 pukul 23.00, kupon antrean akan dibagikan. Tersedia 108 kelompok, masing-masing terdiri dari 3–4 orang, untuk mengikuti pengalaman memukul lonceng.
Informasi Kunjungan
- Alamat: 453 Sakurano-chō, Shin-Kyōgoku-dōri Sanjō-sagaru, Nakagyō-ku, Kyoto
- Jam kunjung: 09.00–17.00
- Biaya: Gratis
4. Shiga — Mii-dera Temple (Onjō-ji Temple)

Lonceng terkenal “Mii no Banshō” di Mii-dera dibuat pada tahun 1602. Tingginya 155,2 cm, diameter 124,8 cm, dan berat 2.250 kg.
Permukaan lonceng memiliki 108 tonjolan, yang dipercaya melambangkan penghapusan 108 jenis penderitaan manusia—menjadi ciri khas utama lonceng ini.
Setiap sore, kuil ini rutin membunyikan lonceng, dan suara dentangnya dikenal sangat indah. Pengunjung yang ingin mencoba dapat mengikuti pengalaman memukul lonceng dengan biaya ¥300 per sekali.
Informasi Kunjungan
- Alamat: 246 Onjōji-chō, Ōtsu City, Shiga
- Jam kunjung: Setiap hari 08.00–17.00
- Biaya: Dewasa ¥600 (detail di situs resmi)
5. Nara — Tōdai-ji Temple

Tōdai-ji, juga dikenal sebagai “Kuil Pelindung Negara oleh Empat Raja Langit Cahaya Keemasan,” dibangun atas perintah Kaisar Shōmu pada tahun 728.
Kuil ini memiliki sejarah lebih dari 1.200 tahun. Lonceng Tōdai-ji berukuran raksasa—tinggi 385 cm, diameter 271 cm, dan berat 26,4 ton—serta ditetapkan sebagai Harta Budaya Nasional Jepang.
Pada 31 Desember 2025 sekitar pukul 22.30 (waktu Jepang), sekitar 800 kupon antrean akan dibagikan. Pada 1 Januari 2026, pengunjung dapat mengikuti pengalaman memukul lonceng.
Di hari Tahun Baru, kuil dibuka untuk kunjungan gratis, dan di Nigatsu-dō Hall akan dibagikan goshuin serta omamori.
Informasi Kunjungan
- Alamat: 406-1 Zōshi-chō, Nara City, Nara
- Jam kunjung: Berbeda tergantung bulan dan area (lihat situs resmi)
- Biaya: ¥800, siswa SD ¥400




