Edit Content

Follow Social Media Kami

Bukan Cuma Kimono, 6 Baju Adat Jepang yang Perlu Japafans Tahu!

baju adat jepang selain kimono

Table of Contents

Kalau ngomongin baju adat Jepang, pasti yang mudah dikenali adalah kimono. Kimono merupakan salah satu baju tradisional Jepang yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti sutra atau brokat. Baju kimono Jepang ini memiliki usia lebih tua dibandingkan baju adat lainnya.

Pakaian ini memiliki motif yang berbeda berdasarkan musim dan biasanya dikenakan sepanjang tahun. Namun, Japafans perlu tahu, baju adat Jepang tidak hanya kimono saja melainkan ada beberapa. Jika dilihat sekilas, pakaian-pakaian tradisional tersebut mirip dengan kimono. Apa saja ya? Yuk, simak penjelasannya.

1. Yukata

baju adat jepang Yukata
Via kimono-rentalier

Yukata adalah baju khas Jepang yang terbuat dari bahan katun, tipis, dan tanpa lapisan dalam. Yukata biasanya digunakan untuk keseharian atau bahkan untuk dikenakan di rumah. Oleh sebab itu, perancangannya lebih sederhana dibandingkan kimono.

Awalnya, yukata yang dibuat berdasarkan warna biru dan putih saja. Namun, seiring berkembangnya zaman, kini yukata dirancang dengan berbagai macam warna, seperti krem, hijau tua, oranye, merah muda, hingga hitam.

Motifnya pun lebih beragam dibandingkan kimono, di antaranya bunga, buah-buahan, hingga polkadot. Tak heran jika pakaian ini banyak digemari oleh kaum muda-mudi di Jepang.

Hampir sama seperti kimono, aksesoris yukata menggunakan obi atau sabuk di pinggang. Penggunaan yukata juga dilengkapi dengan alas kaki yang bernama geta atau zori serta kaus kaki atau tabi.

Aksesoris yang digunakan gadis muda saat memakai yukata berupa jepit rambut, kipas, hingga dompet yang terbuat dari kain bermotif atau berwarna seperti yukata yang dikenakan.

2. Furisode

baju adat jepang furisode
Via kimono-rentalier

Pakaian tradisional Jepang lainnya adalah furisode. Pakaian ini berupa kimono formal yang diperuntukkan bagi wanita yang belum menikah. Perbedaannya dengan kimono biasa adalah bagian lengannya yang panjang bahkan panjangnya bisa mencapai lantai.

Bagian lengannya yang panjang ini menandakan status wanita yang mengenakannya adalah wanita muda yang belum menikah atau baru masuk ke dalam usia dewasa.

Sama seperti kimono, furisode terbuat dari sutra dan memiliki rancangan desain dengan warna cerah maupun warna-warni. Baju Jepang wanita ini umumnya dipakai pada acara khusus seperti upacara minum teh hingga acara pernikahan.

3. Haori dan Hakama

baju adat jepang haori dan hakama
Via kimono-rentalier

Jika dilihat dari namanya, mungkin Japafans akan mengira ini adalah dua pakaian tradisional Jepang yang berbeda. Nyatanya, haori dan hakama merupakan satu kesatuan baju Jepang pria.

Haori adalah mantel atau outer yang dikenakan di luar kimono. Sedangkan hakama adalah celana seperti rok yang dikenakan bersamaan dengan kimono.

Awalnya, pakaian ini dikenakan oleh pria namun saat ini haori dan hakama juga bisa dikenakan oleh wanita. biasanya digunakan saat acara-acara tertentu, salah satunya wisuda universitas.

4. Jinbei

baju tradisional jepang pria jinbei
Via Shutterstock

Jinbei merupakan salah satu jenis pakaian adat Jepang yang biasanya dikenakan saat musim panas oleh pria dan wanita. Mengingat pakaian ini dikenakan saat musim panas maka bahan yang digunakan pun harus dari kain yang nyaman. Hal ini agar tubu tetap terasa sejuk meskipun suhu di luar ruangan meningkat.

Desain pakaian ini biasanya dibuat dalam pola dan warna yang cerah untuk menggambarkan suasana musim panas. Pada bagian lengan, bisa dibuat pendek maupun panjang.

Pakaian ini terdiri dari atasan dan bawahannya yaitu celana. Biasanya atasan jinbei memiliki kancing atau tali pengikat di bagian depan. Sedangkan celana pendeknya menggunakan karet di pinggang agar tetap nyaman.

Meski terkesan santai, namun pakaian tradisional Jepang ini tetap memegang unsur-unsur gaya tradisional dan desain Jepang, lho.

5. Komon

baju adat jepang komon
Via kimono-rentalier

Baju tradisional Jepang lainnya adalah komon. Sebenarnya, komon merupakan salah satu jenis kimono yang terbuat dari kain sutra dan memiliki motif yang menutupi seluruh bagian kimono.

Jika kimono dipakai pada acara-acara formal, komon digunakan pada acara kasual atau informal. Sesuai namanya, “komon” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “sederhana” atau “biasa”. Hal ini merujuk pada pola atau motif simpel dibandingkan dengan kimono.

6. Fundoshi

baju adat jepang pria fundoshi
Via Shutterstock

Japafans pernah melihat pakaian yang dikenakan oleh atlet sumo? Nah, itu yang disebut sebagai fundoshi. Fundoshi adalah pakaian dalam tradisional yang biasanya dikenakan oleh pria Jepang.

Pakaian dalam ini terbuat dari kain yang dililit di sekitar pinggang dan pada area belakang dibiarkan terbuka.

Pada era sebelum Perang Dunia II, pakaian dalam ini umum digunakan dan terdapat beberapa variasi yang bisa digunakan di berbagai acara.

Namun, kini fundoshi hanya ditemukan dalam festival-festival tradisional. Meski begitu, fundoshi memiliki nilai historis dan budaya Jepang.

Baja Juga: Gaya Mix and Match Blazer Wanita Untuk Menghadapai Perubahan Suhu Udara

Sekarang Japafans nggak cuma tahu tentang kimono, tetapi banyak juga pakaian tradisional Jepang lainnya. Nah, beberapa pakaian tersebut bahkan bisa dikenakan saat Japafans liburan di Jepang karena banyak toko yang menyewakan pakaian tradisional tersebut, lho.

Share Postingan Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest