Bagi penggemar drama Jepang atau pun anime, mungkin kamu sudah menyadari bahwa orang Jepang sangat suka minum alkohol.
Dibandingkan dengan orang Indonesia, orang Jepang tampak lebih sering minum alkohol, terutama para pekerja kantoran yang sering langsung menuju bar setelah jam kerja.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di layar televisi. Jadi, mengapa orang Jepang begitu menyukai alkohol? Mari kita bahas budaya minum orang-orang Jepang.
Kebutuhan Sosial dan Melepas Tekanan Pekerjaan
Di Jepang, ada tradisi nomikai, yaitu acara minum-minum bersama yang dilakukan oleh para karyawan setelah pulang bekerja.
Acara ini menjadi ritual penting bagi para pekerja untuk melepaskan stres yang diakibatkan oleh tekanan pekerjaan sekaligus mempererat hubungan dengan rekan kerja.
Ada ungkapan Jepang yang populer, yaitu “とりあえずビール! “ atau “Toriaezu biru!”, yang berarti “Satu gelas bir dulu!”.
Ungkapan ini mencerminkan kebiasaan orang Jepang yang memulai acara makan bersama dengan alkohol untuk segera merasakan efek relaksasi. Hal ini mungkin sulit dibayangkan bagi sebagian orang dari budaya lain.
Melalui alkohol, orang Jepang dapat menciptakan suasana santai untuk mempererat hubungan dengan rekan kerja maupun klien.
Alkohol bisa dijadikan sebagai relaksasi, membangun hubungan bisnis, bahkan melakukan negosiasi. Oleh karena itu, nomikai memiliki peran yang cukup positif di Jepang.
Budaya ini menunjukkan bahwa minum bukan sekadar bentuk hiburan, melainkan sebuah ritual yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan pekerjaan di Jepang.
Baca Juga:
6 Minuman Bir Jepang Terpopuler 2024
Budaya Pembuatan Sake
Budaya minum di Jepang memiliki hubungan yang erat dengan sejarah panjang pembuatan bir serta budaya jizake (sake lokal) di setiap daerah.
Sebagai negara agraris, Jepang memiliki iklim dan kualitas air yang beragam di setiap wilayah. Ini memungkinkan setiap daerah menghasilkan sake khasnya masing-masing.
Sebagai contoh, sake dari Niigata terkenal dengan rasa yang ringan dan lembut, sedangkan sake dari Hiroshima populer karena rasa yang kaya.
Keanekaragaman minuman khas lokal ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang penting.
Banyak wisatawan yang sengaja mengunjungi pabrik sake di berbagai daerah Jepang untuk mencicipi sake khas setempat.
Hingga pada akhirnya, ini memperkuat rasa bangga dan kecintaan orang Jepang terhadap budaya minumnya.
Apakah Orang Jepang Lebih Suka Minum Alkohol Dibandingkan Orang Barat?
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa orang Jepang gemar minum alkohol, sebenarnya mungkin hal ini lebih karena orang Indonesia atau negara lain kurang terbiasa minum.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, jumlah pengonsumsian alkohol orang Jepang sebenarnya tidak setinggi negara-negara Barat.
Dibandingkan dengan Rusia atau Inggris, misalnya, konsumsi rata-rata alkohol di Jepang terbilang lebih rendah.
Namun, ini bukan berarti Jepang bebas dari masalah terkait alkohol. Berdasarkan survei, cukup banyak orang Jepang yang mengonsumsi alkohol berlebihan.
Ada jutaan orang setiap tahunnya yang menghadapi penyakit akibat alkohol. Selain itu, jumlah penderita ketergantungan alkohol di Jepang juga cukup signifikan.
Masalah-masalah ini mendorong pemerintah Jepang untuk meningkatkan pengawasan terhadap konsumsi alkohol, termasuk mencari solusi untuk mencegah anak di bawah umur mengonsumsi minuman keras.
Kesimpulan
Singkatnya, kecintaan orang Jepang terhadap minum alkohol dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tradisi budaya, kebutuhan sosial, dan pelepasan stres.
Walaupun dibandingkan dengan negara lain, masalah alkohol di Jepang relatif lebih ringan.
Budaya dan kebiasaan minum terus berkembang seiring perubahan zaman dan lingkungan sosial.
Saat ini, semakin banyak generasi muda Jepang yang mulai berani mengatakan “tidak” pada budaya minum setelah jam kerja.
Mungkin di masa depan, Jepang yang kita kenal dengan stereotip “suka minum” akan berubah menjadi lebih beragam!