Serangan Beruang Meningkat, Peringatan bagi Pemilik Anjing di Jepang!

Table of Contents

Pada tahun 2025, insiden serangan beruang di Jepang semakin sering terjadi. Bukan hanya manusia yang terluka, hewan peliharaan pun berisiko diserang!

Shiba Inu dan Akita Inu yang imut memang umum dijadikan anjing rumahan di Jepang, tetapi pada masa lalu keduanya sebenarnya merupakan anjing pemburu. 

Dengan meningkatnya kasus serangan beruang tahun ini, bagaimana nasib anjing-anjing tersebut dan kontribusi apa yang mereka berikan? Mari mengenal kedua jenis anjing ini!

Akita Inu dan Shiba Inu sangat berbeda tetapi dulu sama-sama penolong besar manusia dalam berburu. Karena bentuk tubuhnya mirip, banyak orang sering tertukar antara Akita Inu dan Shiba Inu. Mari pahami perbedaannya terlebih dahulu.

Karakteristik Akita Inu

Sejak zaman dahulu, nenek moyang Akita Inu hidup di wilayah Tohoku dan membantu pemburu melawan beruang serta serow Jepang (kambing gunung berbulu panjang).

Anjing yang mengikuti pemburu seperti ini disebut “Matagi Inu” dan juga dikenal sebagai “anjing beruang”.

Secara fisik, Akita Inu adalah anjing berukuran besar dengan kepala besar, tubuh kuat, dan telinga yang tebal, memberikan kesan stabil dan penuh tenaga.

Dari raut wajahnya, mata, mulut, dan hidung Akita Inu terlihat lebih terkumpul sehingga tampak lebih “muda”.

Karakternya lembut, sangat setia pada pemilik, tetapi memiliki kewaspadaan tinggi terhadap orang asing, sehingga sering dilatih sebagai anjing penjaga.

Patung Hachiko yang terkenal di Shibuya juga sebenarnya adalah Akita Inu, bukan Shiba Inu!

Karakteristik Shiba Inu

Shiba Inu dibawa oleh masyarakat asli Jepang dan pada zaman Jōmon digunakan untuk berburu hewan kecil seperti burung dan kelinci. Shiba Inu juga merupakan salah satu ras anjing asli Jepang tertua.

Secara ukuran, Shiba Inu adalah anjing kecil dengan tinggi rata-rata 35–40 cm dan berat sekitar 7–11 kg. Tubuhnya proporsional dengan ekor melingkar atau berbentuk sabit yang menggemaskan, membuatnya sangat populer.

Walau terlihat manja, anjing Shiba sangat setia pada pemiliknya. Namun, mereka juga dikenal keras kepala dan mandiri sehingga cukup sulit dilatih.

Dalam serangkaian insiden serangan beruang kali ini, keselamatan anjing-anjing di Jepang pun menjadi perhatian.

Shiba Inu Jadi Sasaran — Berbagai Daerah Melaporkan Serangan Beruang

Pada 25 Oktober di Prefektur Miyagi terjadi insiden tragis. Seekor beruang hitam Asia masuk ke halaman rumah dan menggigit Shiba Inu yang dipelihara di sana sebelum melarikan diri.

Pada 27 Oktober di Prefektur Iwate ditemukan jasad seorang pria yang diduga diserang beruang di halaman rumahnya, sementara anjing peliharanya tergeletak tak bernyawa di dekatnya. Setelah itu, berita serangan beruang terhadap anjing Shiba terus bermunculan.

Pada 11 November di Kota Akita, seekor Shiba Inu betina berusia 4 tahun yang dipelihara di lahan kosong rumah dilaporkan diseret beruang.

Meski pemilik berusaha menyalakan petasan untuk mengusirnya, beruang tetap membawa pergi anjing tersebut dan hilang tanpa jejak.

Namun, beberapa anjing juga menunjukkan perlindungan yang luar biasa terhadap pemiliknya.

Baca Juga:

Prefektur Miyagi: Akita Inu Bekerja Sama dengan Pemilik untuk Mengusir Beruang

Pada 18 Oktober di Prefektur Gunma, seorang wanita yang sedang jalan-jalan dengan Shiba Inu milik temannya di area pemukiman dekat pegunungan diserang beruang.

Saat ia berteriak meminta tolong, Shiba Inu mendadak menggonggong keras hingga beruang tersebut kaget dan kabur.

Di sisi lain, Akita Inu juga berjasa besar. Pada 19 Oktober di Kota Kurihara, Prefektur Miyagi, pemilik rumah mendengar Akita Inu mereka menggonggong keras.

Saat keluar memeriksa, mereka menemukan anjing tersebut sedang berhadapan dengan seekor beruang!

Pemilik lalu kembali ke pintu masuk rumah, mengambil alat kendaraan, dan mencoba melawan beruang, mengenai bagian kepala beruang. Akhirnya Akita Inu hanya mengalami luka di sekitar kepala, sementara beruang melarikan diri.

Akibat serangkaian insiden ini, banyak orang mulai menyuarakan agar hewan peliharaan dipelihara di dalam rumah.

Untuk mencegah hewan peliharaan menjadi korban, pecinta anjing menyerukan agar anjing dipelihara di dalam rumah.

“Saya menulis bahwa setelah peristiwa di mana beruang membawa pergi Shiba Inu, sebaiknya anjing dipelihara di dalam rumah. Namun banyak komentar seperti ‘Shiba Inu memang seharusnya dipelihara di luar’ atau ‘Rumah saya tidak memungkinkan memelihara di dalam’, dan itu sangat membuat frustrasi.”

Karena semakin banyak anjing yang menjadi korban serangan beruang, para pecinta hewan di media sosial menyerukan agar pemilik membawa anjing ke dalam rumah, terutama pada malam hari, dan tidak dibiarkan di halaman.

Sejak era Showa, Shiba Inu memang dianggap sebagai anjing penjaga yang “seharusnya” dipelihara di luar rumah.

Namun, dengan suhu musim panas yang semakin panas serta meningkatnya ancaman serangan beruang, masyarakat mulai mempertanyakan kembali apakah memelihara anjing di luar rumah masih tepat.

Baca Juga:

Tips Menghindari Serangan Beruang di Jepang saat Musim Gugur!

Lindungi Hewan Kesayangan

Menghadapi kejadian-kejadian ini, selain merasa sedih atas anjing-anjing yang menjadi korban, kita juga perlu memikirkan cara melindungi hewan yang berada di luar rumah dari ancaman beruang yang sulit dilawan! Diharapkan pemerintah Jepang terus berupaya memperbaiki situasi serius terkait serangan beruang ini.

Share Postingan Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest