Edit Content

Follow Social Media Kami

Tips Menghindari Serangan Beruang di Jepang saat Musim Gugur!

Table of Contents

Musim gugur di Jepang selalu memikat dengan keindahan daun merah dan kuning di pegunungan. Namun, di balik pesona itu, serangan beruang justru cenderung meningkat.

Serangan beruang di Jepang yang terjadi saat musim gugur bisa disebabkan karena berkurangnya persediaan makanan alami seperti biji ek dan kacang beech. Kondisi ini mendorong beruang turun dari pegunungan hingga mendekati area penduduk.

Oleh karena itu, penting bagi wisatawan dan pendaki untuk mengetahui cara menghindari serangan beruang agar tetap aman saat berada di Jepang. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu perhatikan.

1. Hindari Daerah dan Waktu yang Sering Dilewati Beruang

Cara paling mudah untuk menghindari beruang adalah tidak mendekati habitat atau tempat mereka sering muncul.

Misalnya, pada musim semi di dataran rendah dekat perairan karena beruang baru bangun dari hibernasi dan sedang aktif mencari makan sehingga kemungkinan bertemu mereka akan meningkat drastis.

Selain itu, padang rumput di musim panas yang menjadi tempat tinggal beruang atau muara sungai di musim gugur ketika beruang berburu salmon untuk persiapan hibernasi juga termasuk area yang rawan.

Jalur pendakian terpencil yang jarang dilalui orang pun berpotensi ditemui beruang.  Maka dari itu, lebih aman bila bisa menghindari area-area tersebut sejak awal.

2. Jangan Meninggalkan Sisa Makanan atau Bau Makanan

Tips berikutnya adalah soal makanan. Jangan pernah meninggalkan sisa makanan atau bungkusnya begitu saja di hutan.

Beruang memiliki indra penciuman yang sangat tajam, mereka bisa mengingat bau makanan dan akan mendekati sumber aroma itu. Bahkan, mereka bisa menganggap manusia sebagai “pembawa makanan lezat” dan menjadi agresif.

Saat berkemah, hindari memasak terlalu dekat dengan tenda. Jangan pernah memasak di dalam tenda karena aroma masakan bisa menempel dan menarik beruang penasaran untuk datang. Pilihlah lokasi memasak yang agak jauh agar lebih aman.

3. Gunakan Lonceng Beruang atau Suara untuk Mengusir

Selain tips di atas, kamu juga bisa memanfaatkan alat bantu untuk mengusir atau menghindari serangan beruang saat di Jepang.

Karena beruang cenderung menghindari manusia, menggunakan radio atau alat penghasil suara dapat memberi sinyal kehadiran kita agar beruang menjauh.

Jika merasa radio kurang efektif, “lonceng beruang” bisa jadi pilihan yang lebih praktis. Misalnya, brand pendakian terkenal Mont-bell punya produk silent bear bell (lonceng beruang dengan mode hening).

Saat digantung di tas, bisa dibuat hening seperti aksesori biasa. Tapi saat sudah di gunung, mode hening bisa dilepas sehingga lonceng berbunyi dan membuat pendakian terasa lebih aman.

Baca Juga:

Spot Wisata untuk Menikmati Daun Musim Gugur di Hokkaido dan Tohoku!

4. Jika Bertemu Beruang, Tetap Tenang dan Jangan Panik

Bagaimana jika semua tips sudah dilakukan tapi tetap saja bertemu beruang? Pertama, tetaplah tenang dan jangan berteriak keras. Beruang biasanya juga merasa tegang saat bertemu manusia, suara keras justru bisa memicu mereka menjadi agresif.

Jangan pernah membelakangi lalu lari. Beruang punya naluri mengejar sesuatu yang berlari dan kecepatan manusia jelas kalah dari mereka. Sebaliknya, mundurlah perlahan untuk menjaga jarak.

Cara “pura-pura mati” yang sering disebut dalam cerita rakyat juga tidak dianjurkan, karena beruang bersifat pemakan bangkai. Jika kamu tampak seperti mayat, bisa saja dianggap makanan.

Jika beruang sudah terlalu dekat, segera tiarap di tanah dengan posisi melindungi kepala dan leher menggunakan tangan agar terhindar dari cedera fatal.

Menghafal langkah-langkah ini bisa jadi penyelamat di saat genting. Jadi, kalau kamu berencana mendaki atau trekking di Jepang, ingat baik-baik tips ini. Siapa tahu bisa menyelamatkan kamu dari serangan beruang.

Share Postingan Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest