Edit Content

Follow Social Media Kami

Mengapa Orang Jepang Boleh Memelihara Burung Hantu?

Orang Jepang Memelihara Burung Hantu

Table of Contents

Jepang menjadi salah satu negara yang memperbolehkan warganya untuk memelihara burung hantu. Kira-kira apa alasannya, ya?

Bahkan, banyak sekali kafe burung hantu yang populer hampir di seluruh kota yang ada di Jepang. Mari kita pelajari fenomena ini lebih dalam dan temukan kebenaran di baliknya.

Tidak Perlu Izin untuk Beternak Burung Hantu

Alasan terbesar mengapa orang Jepang bisa beternak burung hantu adalah karena peraturan di negara tersebut yang relatif longgar.

“Undang-undang Konservasi dan Pengelolaan Satwa Liar” Jepang dengan jelas menetapkan bahwa jika pemilik memperoleh burung hantu dari jalur formal maka tidak diperlukan izin khusus.

Namun perlu diperhatikan bahwa jika burung hantu tersebut diambil di alam liar maka tidak boleh dipelihara karena bukan termasuk burung peliharaan.

Jika orang Jepang ingin memelihara burung hantu liar yang terluka maka ia harus mengajukan permohonan ke pihak setempat dan kalau tidak maka orang tersebut akan didenda.

Walaupun peraturan di Jepang terkesan cukup longgar tapi sebenarnya peraturan terkait hewan peliharaan sudah cukup lengkap dan matang serta diterapkan dengan ketat.

Oleh karena itu, orang Jepang yang mampu memenuhi persyaratan sebagai pemilik hewan peliharaan dapat memelihara banyak hewan yang mungkin tidak dapat dipelihara di negara lain.

Alhasil, Anda dapat melihat banyak orang Jepang yang dengan murah hati memamerkan burung hantu lucu mereka di media sosial, seperti X, YouTube, dan sejenisnya.

Ada Banyak Kafe Burung Hantu di Jepang

Meskipun burung hantu tidak memerlukan izin sebagai hewan peliharaan tetapi lingkungan dan kondisi pemeliharaannya terbilang cukup keras.

Burung hantu adalah burung pemangsa karnivora sehingga membutuhkan pakan mentah dari pemiliknya, seperti burung puyuh, tikus, ayam, dll.

Selain itu, burung hantu membutuhkan kandang atau tempat bertengger yang cukup luas untuk bisa melebarkan sayapnya.

Lingkungan seperti itu biasanya tidak memungkinkan atau bahkan tidak bisa dilakukan di dalam rumah yang berukuran kecil.

Oleh karena itu, muncul model bisnis baru, yaitu kafe burung hantu yang muncul di banyak tempat di Jepang.

Di kafe-kafe tersebut, pengunjung bisa menikmati kopi sambil berdekatan dengan burung hantu yang lucu. Selain berfoto, pengunjung juga bisa mengelusnya dengan bebas.

Namun, sebenarnya ada beberapa sisi gelap yang tersembunyi di balik penawaran yang menyenangkan tersebut, seperti perawatan, eksploitasi komersial, dan lain-lain.

Baca Juga: Mengapa telur Jepang bisa dimakan mentah?

Sisi Gelap Kafe Burung Hantu

Meski Owl Cafe (kafe burung hantu) mengusung model bisnis baru, namun di sisi lainnya hal ini  memicu beberapa diskusi dan perdebatan tentang kesejahteraan burung hantu.

Seorang mantan pegawai kafe burung hantu pernah mengatakan bahwa burung hantu harus dikurung dalam waktu yang lama. Tujuannya agar burung bisa dibelai oleh pelanggan.

Selain itu, untuk mengurangi kotoran, burung hanya akan diberikan sedikit air. Tentunya, ini termasuk pelanggaran dalam memelihara hewan.

Beberapa dokter hewan pun menyatakan bahwa burung hantu adalah hewan yang sangat sensitif. Oleh karena itu, ia akan sangat tersiksa jika harus terus-menerus dibelai oleh orang asing dan dikurung dalam kandang.

Oleh karena itu, semakin banyak seruan untuk melakukan peninjauan lebih mendalam terhadap model kafe ini guna melindungi kesejahteraan burung hantu.

Jika Anda memang berencana untuk merasakan kafe burung hantu saat ke Jepang, kami sarankan Anda memilih toko yang ramah terhadap hewan tersebut.

Contohnya, seperti toko dengan kandang yang layak atau toko yang memungkinkan burung hantu bergerak dengan bebas.

Share Postingan Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest